BANDAR LAMPUNG Grahapost – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung yakni Wakil Ketua I, Elly Wahyuni Soegiarto, berbagi cerita dan pengalaman saat terkena Covid-19 akhir tahun 2020 lalu. “Akhir tahun lalu saya terkena Covid-19, tanpa saya tahu dari mana saya dapatkan virus tersebut”. Ucapnya saat melaksanakan sosialisasi peraturan daerah (Perda) Provinsi Lampung Nomor 3 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019.
Dikatakan Elly, ia hanya merasa suhu tubuhnya tinggi, namun ia mengira hal tersebut karena dirinya mengalami kelelahan lantaran padatnya jadwal kegiatan yang dilakukan sebelumnya. “Saya kira hanya faktor kelelahan, karena sebelumnya saya melakukan kegiatan di sejumlah kabupaten kota guna menemani Pak Ahmad Muzani,” katanya. Minggu (14/3/2021).
Lebih lanjut, dikatakan mantan Ketua Fraksi Partai Gerindra Provinsi Lampung ini, selang 3 hari, ia merasa panas dingin dan pegal – pegal. Ia mulai curiga, terlebih saat kakak kandungnya pun alami demam tinggi hingga akhirnya ia beserta kakak kandung sekeluarga melakukan tes antigen.
“Sekitar 20 orang keluarga saya akhirnya sepakat melakukan tes antigen. Saya, kakak kandung saya sekeluarga dinyatakan positif Covid-19. Namun keluarga yang lain, negatif. Tapi untuk lebih meyakinkan jika saya menderita Covid-19 atau tidak, akhirnya saya melakukan PCR yang hasilnya satu hari. Dan benar, saya positif,” papar mantan dosen UBL ini legowo.
Pasca dinyatakan positif, ia pun melakukan isolasi mandiri lantaran hanya merasa demam, tidak ada gejala lain yang seperti kehilangan penciuman dan perasa. Selama isolasi, ia akui dirinya hanya berdiam diri di rumah, selain ke dokter dan konsumsi obat, vitamin dan makanan kaya gizi untuk menciptakan imun tubuh yang baik.
“Selain itu, kami rutin melakukan olahraga di rumah juga. Alhamdulillah, 14 hari kemudian kami melakukan tes antigen dan PCR kembali. Alhamdulillah dinyatakan sudah negatif. Pengalaman ini yang selalu saya bagikan setiap kali saya turun ke dapil saya, bahwa Covid itu benar – benar ada,” piluhnya.
Elly berharap, dengan berbagi cerita pengalamannya terkena Covid kepada masyarakat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih menerapkan disiplin dalam melakukan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus tersebut.
“Itu gunanya kita menggunakan masker, karena virus ini hidup di rongga hidung dan tenggorokan, menular melalui air liur yang bisa saja keluar saat kita bicara, bersin atau batuk. Penularan juga dapat tertular melalui alat makan yang dipakai bersamaan. Atau makan bersama – sama dengan alat makan yang sama,” ujarnya.
Ia akui, hal itu terjadi pada dirinya dan salah satu anak laki lakinya yang akhirnya dinyatakan positif lantaran kerap makan dari alat makan bekas dirinya. Ia akui, kebiasaan dirinya menyuruh anaknya menghabiskan makanan minuman sisa dirinya. Namun ia tak mengira kebiasaan tersebut menjadi salah satu mata rantai penularan.
Ia berharap, dengan berbagi kisah dan pengalaman ini masyarakat dapat lebih mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat. Menurutnya, dengan begitu maka penyebaran Covid-19 khususnya di Provinsi Lampung dapat ditekan.
“Semoga dengan berbagi kisah ini, masyarakat dapat mematuhi Prokes secara ketat. Jadi tidak ada lagi yang namanya acuh tak acuh, karena jika kita disiplin dalam menggunakan masker dan menghindari kerumunan, saya yakin penyebaran virus ini dapat segera ditekan,” pungkasnya. (*)