Grahapost.com Metro – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kemendagri, Jakarta, Senin (15/05/2023) dan diikuti oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Metro, Yerri Ehwan bersama jajarannya di OR Setda Kota Metro.
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro memaparkan ada beberapa komoditas yang mengalami selisih harga yang signifikan di beberapa wilayah Indonesia.
“Beberapa hari yang lalu selisih harga antar daerah di Indonesia misalnya beras, selisih harga kurang lebih 15 ribu dan ayam 49.200 sekilo di Sumbar dengan gorontalo masih 26 ribu, bawang merah di Papua sampai 67 ribu,” papar Suhajar.
Berdasarkan hasil analisa rata-rata harga eceran nasional, kondisi bahan pokok yang mengalami kenaikan harga antara lain telur ayam ras saat ini mencapai 30.500 per kilogram, stok indikatif telur ayam ras 520 ribu ton dengan kebutuhan masyarakat 523,985,50 ton per bulan.
Kemudian hasil monitoring Satgas Daerah untuk penjualan telur ayam ras tertinggi di wilayah Halmahera Timur, Maluku dengan harga 65.000 rupiah per kilo dan di wilayah Papua Barat dengan harga 40.000 rupiah per kilo.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yerri Ehwan mengatakan bahwa inflasi di Kota Metro dari tahun ke tahun yaitu 3,89 persen lebih rendah dibanding angka inflasi nasional dan adanya penyaluran bantuan beras bagi warga kurang mampu, hal itu dilakukan agar menekan angka inflasi.
“Untuk di Kota Metro, Alhamdulillah mendapatkan alokasi bantuan dari Bulog yang disalurkan bagi warga kurang mampu, sekarang sudah memasuki tahap kedua, setiap bulannya disalurkan sebanyak 88.330 kg beras dan per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) nya mendapatkan 10 Kg, semoga bantuan ini dapat menekan harga komoditas tersebut,” ujar Yerri. (*).